Rabu, 28 Agustus 2013

Madrasah Nabi Yusuf


            Kau kenal perjalanan kisah Nabi Yusuf? Salah satu fragmen monumentalnya adalah ketika dia di penjara. Ada apa dengan penjara? Lantas, kenapa dia di penjara? Dalam penjara itulah Nabi Yusuf a.s melejitkan potensi yang di milikinya. Yusuf di penjara bukan karena suatu tindakan kriminal, melainkan karena korban fitnah menolak ajakan mesum imraatul aziz atau permaisuri tuannya Zulaikha.
“Penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.”
Begitulah kata Nabi Yusuf yang di abadikan dalam Q.S Yusuf ayat 33.
            Menurut Ibnu Taimiyah, penolakan Yusuf terhadap ajakan mesum imraatul aziz tersebut merupakan momentum kebangkitan dan kesuksesan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata:
“Kesabaran Nabi Yusuf a.s untuk tidak menuruti kemauan permaisuri tuannya lebih sempurna daripada kesabarannya ketika ia di campakkan oleh saudara- saudaranya dalam lubang sumur.”
           Sebab, kesabaran untuk menjauhi maksiat adalah sabar karena pilihannya. Zulaikha itu cantik, terlebih lagi posisinya sebagai permaisuri. Sedangkan Yusuf yang masih bujang, muda dan bergelora jiwa mudanya serta belum memiliki wanita pendamping. Yusuf juga orang asing di tempat itu dan biasanya orang asing tidak memiliki rasa malu untuk berbuat sesuatu di daerah perantauannya yang biasanya malu ketika berada di tengah- tengah teman atau kenalannya. Yusuf juga seorang budak pada saat itu, dan tentu seorang budak kontrol seperti dirinya yang berbeda dengan orang yang sudah merdeka, sementara yang mengajaknya berzina adalah seorang wanita cantik yang mempunyai kedudukan tinggi. Pada saat itu pula, tidak ada seorang pengawas, dan wanita itulah yang berkeinginan kuat untuk mengajaknya berzina. Di sisi lain dia juga mengancamnya dengan penjara yang menghinakannya. Nah, meskipun dengan sebab- sebab itu, Yusuf bersabar karena lebih memilih jalan dan mengedepankan pahala yang ada di sisi Allah. Bagaimana kesabaran seperti ini bisa dikatakan lebih kecil daripada kesabarannya ketika di campakkan dalam sumur yang tentu itu bukan atas dasar pilihannya tetapi kenyataan yang harus ia terima?
         Begitulah Madrasah Nabi Yusuf yang menyejarah. Sebuah kisah dari masa silam yang menjadikan pelajaran untuk hidup di masa sekarang. Lantas, ketika zaman sekarang zina merajalela, ta’aruf bertopeng pacaran serta seks bebas yang marak di Indonesia yang katanya sebagai negara Islam terbesar didunia, bayi- bayi di temukan tewas mengenaskan di tong- tong sampah (Tak tahukah kau, perasaan Ibu Nabi Musa a.s yang akan menghayutkan anaknya itu, hingga berlelehan airmatanya dan perasaan berkecamuk dalam dadanya?) Kenapa saat ini, demi menutupi aib karena kepentingannya sendiri yang egois, bayi- bayi tak berdosa itu di buang dan parahnya ada yang di bunuh! Tidakkah kalian pahami kisah Nabi Yusuf tadi? Sebuah kisah yang diturunkan Allah untuk dijadikan pembelajaran, untuk di pahami bukan di jadikan kisah masa lalu yang terlupakan.
Lantas, bagaimana semua ini berasal? Bagaimana semua ini akan bermuara? Jika kita tengok di zaman sekarang ini, pacaran yang tadinya adalah budaya barat lantas kau melakukannya, tidakkah kau mengikuti ajaran suatu kaum?
Dari Ibnu Umar Radiyallahu’anhuma ia berkata: Rasulullah  Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :  
        “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia akan termasuk  golongan mereka.” (H.R Abu Daud, Hadist ini di nilai shahih oleh Ibnu Hibban).

Nafsu itu membelenggumu, jangan jadikan di sesembahan yang menjadikanmu menjauh dari Tuhanmu. Allah Yang Maha Mengetahui, maka dari itu Allah berfirman:
      “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S Bani Isra’il [17]:32)
Ingatlah, mendekati zina saja tidak di perbolehkan oleh Allah, mengapa kau masih berkubang di dalamnya? Semoga Allah mengampuni kita semua dan di segerakan hidayah-Nya kepada kita. Aamiin.

Wallahu’alam bishawab.
Referensi: Solikhin Abu Izzudin- Zero To Hero
Visit blog pribadi admin : goresan-asa.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar