Selasa, 22 Februari 2011

Memaafkan dan anda akan sehat

Memaafkan adalah salah satu contoh sifat mulia yang dicontohkan oleh rasullullah SAW. Beliau adalah sosok yang tak pernah mendendam, juga tak pernah melampiaskan kemarahan kepada orang lain. Tentu saja sebatas kesalahan tersebut hanya menyangkut diri pribadi beliau.
Allah SWT juga memerintahkan orang – orang yang beriman untuk senantiasa bersabar dan memaafkan. “ tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya(perbuatan yang demikian itu termasuk hal – hal yang diutamakan.” ( QS. Asy-syura:43)
Memaafkan yang dimaksud adalah rasa tulus untuk melupakan kesalahan orangh lain dan menghilangkan rasa dendam, sakit hati dan benci di hati kita. Sebab, banyak orang yang secara lisan mengaku memaafkan , tetapi masih menyimpan amarah dan dendam dilubuk hatinya. Tentu, ada hikmah dibalik sifat memaafkan. Salah satunya adalah membina rasa persaudaraan dan mempererat tali silaturahmi.
Hikmah lain yang tidak kita duga adalah, bahwa memaafkan secara tulus ternyata bisa menyehatkan tubuh kita. Frederic Luskin, Ph.D , direktur proyek pengampunan universitas Stanford, dan senior consultan pada promosi kesehatan di Stnaford, menulis dalam bukunya, Forgive for Good (memaafkan demi kesehatan ), bahwa sifat pemaaf bisa menjadi resep yang terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan.
Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran , dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stress. Menurut Dr. Luskin, kemarahan menyebabkan dampak fisik yang dapat teramati pada diri seseorang.
Sebuah tulisan berjudul “Forgiveness” (memaafkan), yang diterbitkan healing current magazine ( majalah penyembuhan masa kini) edisi bulan September-oktober 1996, juga menyebutkan bahwa kemarahan teradap seseorang atau suatu peristiwa dapat menimbulkan emosi negative dalam diri seseorang, dan merusak keseimbangan emosional dan jasmani mereka.
Memendam kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang mampu menggangu kesehatan manusia. Sebaliknya, memaafkan, meskipun terasa berat , terasa membahagiakan, dan menjadi salah satu bagian dari akhlak terpuji, yang mampu menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan. Memaafkan pada akhirnya mampu membantu kita menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Tapi yang harus diingat, tujuan sebenarnya dari memaafkan haruslah untuk mendapakan ridho allah. “ dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh Allah maha pengampun, maha penyayang.” ( QS. At Taghaabun, 64:14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar